KETIKKABAR.com – Kota Takengon merayakan ulang tahunnya yang ke-448 dengan mengusung tema “Takengon Berbudaya, Berdaya, dan Sejahtera Menuju Indonesia Emas.” Tema ini mencerminkan semangat untuk melestarikan budaya Gayo, mengembangkan potensi lokal, serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Peringatan Hari Jadi Kota Takengon kali ini ditandai dengan pelaksanaan Rapat Paripurna Istimewa di Ruang Sidang DPRK Aceh Tengah, Senin (17/2).
Rapat Paripurna Istimewa ini dihadiri oleh Pj. Bupati Aceh Tengah Subhandhy, AP, M.Si beserta istri, Pj. Sekretaris Daerah Aceh Tengah Erwin Pratama, S.STP, M.Si beserta istri, Ketua DPRK Aceh Tengah beserta jajarannya, Forkopimda Aceh Tengah, para Kepala Perangkat Daerah Aceh Tengah, serta para Pimpinan BUMD Kabupaten Aceh Tengah, serta tamu undangan lainnya.
Sebagaimana biasa, pelaksanaan Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Takengon ini selalu dikaitkan dengan adat istiadat budaya Gayo. Hal ini terlihat dari penggunaan Bahasa Gayo dalam seluruh rangkaian acara dan pemakaian Baju Adat Kerawang Gayo yang dipakai oleh para hadirin. Tradisi ini tidak hanya menunjukkan kearifan lokal, tetapi juga merupakan bentuk pelestarian budaya yang terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Gayo.
Subhandhy sebagai Pj. Bupati Aceh Tengah yang turut hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutan berbahasa Gayo, Subhandhy mengucapkan selamat hari jadi Kota Takengon yang ke-448 kepada seluruh masyarakat Kabupaten Aceh Tengah. Ia menjelaskan bahwa peringatan hari jadi ini bukan sekadar momentum perayaan, tetapi juga sebagai ajakan untuk merenung dan mempersiapkan diri dalam menghadapi masa depan yang lebih cerah dan gemilang.
“Peringatan Hari Jadi Kota Takengon ini menjadi sebuah panggilan untuk kita semua, untuk tidak hanya merayakan apa yang telah dicapai, tetapi juga untuk merenung, berintrospeksi, dan mempersiapkan langkah-langkah besar di masa depan. Kita harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman, guna memastikan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Takengon,” ujar Subhandhy dalam sambutannya.
Partisipasi aktif dan konstruktif dari semua pihak, baik itu pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta, akan menjadi kekuatan besar dalam mewujudkan cita-cita Kota Takengon yang lebih maju dan sejahtera. Ia menegaskan bahwa hanya dengan bekerja sama, Takengon bisa menjadi daerah yang tidak hanya berkembang pesat, tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Marilah bersama-sama kita jadikan Kota Takengon ini sebagai daerah yang lebih baik. Baik itu dalam hal pembangunan infrastruktur, ekonomi, kesehatan, maupun pendidikan. Kita harus menjaga semangat kebersamaan, agar Takengon tetap menjadi pusat pertumbuhan yang berkelanjutan, yang dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakatnya,” ujar Subhandhy.
Selain itu, dalam momentum peringatan Hari Jadi Kota Takengon ini, Subhandhy juga mengajak seluruh masyarakat untuk melestarikan budaya, sejarah, dan adat istiadat Gayo yang telah menjadi akar dari keberlanjutan Kota Takengon. Ia menekankan pentingnya menjaga dan menghargai warisan leluhur, serta meneruskan nilai-nilai budaya yang telah ada selama berabad-abad.
“Peringatan hari jadi ini bukan hanya sebagai simbol dari perjalanan panjang Kota Takengon, tetapi juga sebagai kesempatan untuk terus menjaga dan melestarikan budaya serta sejarah yang menjadi akar keberlanjutan kota ini. Mari kita terus lestarikan nilai-nilai budaya dan sejarah, sebagai bagian dari identitas kita, agar Kota Takengon tetap menjadi tempat yang penuh dengan kearifan lokal dan semangat kebersamaan,” tutupnya.
Dengan tema yang mengangkat aspek budaya, pemberdayaan, dan kesejahteraan, peringatan Hari Jadi Kota Takengon ke-448 ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting bagi pembangunan berkelanjutan di masa depan.