KETIKKABAR.com – Viral di Media Sosial, Seorang kondektur bus Damri terlibat perkelahian dengan pengemudi mobil Pajero yang berujung pada penusukan di SPBU Nunyai Rajabasa, Lampung, pada Minggu (9/2/2025).
Dalam video yang beredar tersebut memperlihatkan adegan keributan yang menjadi sorotan masyarakat.
Kronologi Penusukan Kondektur Bus Damri oleh Pengemudi Pajero Dilansir dari laman Tribunnews.com (12/2/2025), dalam rekaman video yang beredar, seorang pengemudi Pajero kedapatan menerobos antrean saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di sebuah SPBU.
Tindakan pengemudi Pajero itu Hal ini memicu perselisihan antara pengemudi Pajero dengan sopir dan kondektur bus Damri. Cekcok pun berujung pada aksi kekerasan, di mana pengemudi Pajero memukul sopir bus Damri.
Tak berhenti di situ, pelaku kemudian mengeluarkan sebilah pisau dari pinggangnya dan menusuk kondektur bus Damri.
Beberapa orang di lokasi terlihat berusaha melerai keributan tersebut, namun setelah insiden terjadi, pelaku langsung melarikan diri dengan kendaraannya.
Akibat kejadian tersebut, sopir Damri atas nama Harjulian menderita luka lebam di wajah, sementara kondektur bus Damri atas nama Arif Hakim mengalami 8 luka tusukan di tangan dan 2 luka di dada.
“Pelaku diduga pengusaha menggunakan Mitsubishi Pajero,” kata Manajer Usaha Damri Lampung Rianto Silitonga saat diwawancarai Tribun Lampung via telepon Whatsapp, Senin (10/2/2025).
Terlapor pengemudi Pajero diduga melakukan pemukulan terhadap sopir bernama Harjulian dan kondektur Arif Hakim. Pihak Damri juga sudah membuat laporan polisi atas peristiwa yang melibatkan dua pegawainya tersebut.
“Kami sudah melakukan pelaporan dan juga visum, diharapkan segera pelaku ditangkap,” ujarnya.
Sosok Pelaku Penusukan Kondektur Damri di Lampung Pelaku yang merupakan pengemudi Pajero berinisial J (56) berhasil diamankan oleh pihak kepolisian. Pelaku J adalah seorang wiraswasta yang merupakan warga Desa Negara Ratu, Kecamatan Pubian, Lampung.
Penangkapan pelaku dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari pada Selasa (11/2/2025) malam. Terkait motif penganiayaan terhadap kedua korban, Kombes Pol Yuni mengatakan bahwa masih dalam penyidikan.